Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Dasar Konversi Energi Listrik
Dibimbing oleh Ibu Yuni Rahmawati S.T., M.T
Oleh:
Lazuardi Eka F (150534603659)
Maqhrisa Rusma (150534600989)
M. Zainuri
(150534604998)
M. Arif Syarifudin
(150534605572)
S1
PTE’15 OFF C
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Agustus 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber
energi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Energi
sangat diperlukan dalam setiap hal terutama pada setiap aktivitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Pada era modern saat ini banyak sekali penggunaan
beragam alat teknologi yang memerlukan sumber energi terutama pada bidang
elektro. Penggunaan listrik yang semakin hari semakin tinggi membuat sumber energi
yang tak terbarukan dalam pembangkit listrik perlahan-lahan mengalami kekurangan
persediaan hingga dalam kurun waktu sekian tahun akan habis jika terus menerus
digunakan.
Melihat
keadaan tersebut dimana sumber energi tak terbarukan yang saat ini banyak
digunakan diseluruh belahan dunia menjadikan kita saat ini kembali untuk
bersama-sama menemukan solusi dari permasalahan global ini. Hal ini dapat
dilihat dari beragam penemuan hingga penelitian sumber energi alternatif yang
juga ramah lingkungan. Saat ini tidak hanya para kalangan peneliti yang mencoba
menemukan beragam sumber energi alternatif tetapi para pelajar sekolah juga
khususnya tingkat sekolah menengah atas dan sederajatnya. Penemuan-penemuan
beragam energi alternatif yang ramah lingkungan ini dapat diketahui dari
beragam sumber seperti artikel hingga jurnal. Sehingga siapapun dapat
mengetahui, mempelajari hingga mengkaji untuk dapat terus mengembangkan dan
menemukan berbagai sumber-sumber energi alternatif lainnya yang juga ramah
lingkungan.
1.2 Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai
dari tugas mata kuliah konversi dasar energi listrik ini
adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui beragam sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan.
2.
Memahami
setiap artikel terkait sumber energi alternatif yang memiliki perbedaan
terhadap setiap sumber energi yang digunakan.
BAB II
ARTIKEL SUMBER ENERGI ALTERNATIF
2.1
Energi Alternatif dari Udara
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UDARA
Jika kita
melihat, sampai saat ini masalah pemanasan global dan teknologi ramah
lingkungan atau yang biasa disebut green technology masih menjadi hal
yang paling sering diperbincangkan seantero jagat raya. Bagaimana tidak, bumi
kita sekarang ini sudah semakin penuh dengan polutan-polutan yang berasal dari
berbagai sumber yang salah satu contohnya adalah polutan yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil. Di samping itu cadangan energi dari sumber daya
alam tak terbarukan yang biasa kita gunakan untuk mendukung aktivitas kita juga
sudah semakin menipis bahkan akan segera habis. Oleh karena itulah sekarang
para ilmuwan sedang mengusahakan bentuk-bentuk teknologi yang sumber energinya
berasal dari sumber daya alam yang terbarukan dan mengeluarkan limbah yang
ramah lingkungan.
Salah satu
bentuk penemuan teknologi terbaru tersebut adalah pembangkit listrik tenaga
udara. Teknologi ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan di bidang aeronautical
dan mecha nical engineering bernama Dr K.R Sridhar yang dulu pernah
bekerja sebagai salah satu penasihat di NASA. Ilmuwan tersebut berhasil
mengembangkan pembangkit listrik yang dapat mengonversi udara dan bahan bakar
biogas menjadi energi listrik dengan melalui proses-proses kimia yang ramah
lingkungan. Udara akan dihantarkan melalui katoda sementara bahan bakar biogas
dihantarkan melalui anda, dimana di antaraanoda dan katoda tersebut terdapat
elektrolit berupa ion oksigen yang akan bereaksi dengan kedua bahan tersebut
untuk kemudian menghasilkan listrik.
Selain
menggunakan bahan yang ramah lingkungan seperti udara dan biogas sebagai bahan
utama penghasil listrik serta melalui reaksi kimia yang juga ramah lingkungan.
Pembangkit ini juga menggunakan material yang mudah dijangkau karena komponen
utama dari pembangkit ini terbuat dari ribuan keramik padat yang terbuat dari
serbuk yang mirip pasir. Pembangkit listrik ini juga sangat efektif karena
instalasinya mudah serta bahan utama yang juga selalu tersedia. Dibandingkan
dengan pambangkit lain yang membutuhkan area yang sangat luas untuk setiap
mesin-mesinnya. Pembangkit yang diproduksi oleh perusahaan teknologi bernama Bloom
Energi ini hanya membutuhkan satu ruang parkir mobil untuk setiap servernya,
dimana setiap servernya dapat menyediakan daya sebesar 100KW. Setiap server
yang berkapasitas 100KW tersebut dapat melayani kebutuhan energi 100 rumah atau
setara dengan sebuah kantor berukuran 9100 m2. Jika ingin
meningkatkan besarnya kapasitas yang dihasilkan, kita perlu menambahkan server
baru dan kemudian menghubungkan setiap server tersebut.
Selain itu,
jika dibandingkan lagi dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar fosil
yang banyak menyumbang polutan ke udara, pembangkit listrik ini justru
sebaliknya. Pembangkit listrik ini mampu mereduksi emisi CO2 dari
konsumsi daya antara 40 sampai 100 persen. Pembangkit ini, oleh perusahaan Bloom
Energi sendiri, diklaim sebagai teknologi yang 67% lebih ramah lingkungan
jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar batu bara.
Dari semua
uraian singkat di atas jelas terbukti bahwa pembangkit dengan bahan baku udara
dan biogas ini sangat efektif dan efisien dalam penyediaan bahan, pengoperasian
serta perawatannya. Di samping itu, jelas terlihat bahwa teknologi pembangkit
listrik tenaga udara ini sangatlah ramah lingkungan.
2.2
Energi Alternatif dari Pegas
SUMBER ENERGI TAK TERBATAS GENERATOR PEGAS
Pernakah kita memikirkan sumber energi yang mudah didapat, efisien,
tanpa polusi, dapat digunakan kapan saja, tak terpengaruh oleh cuaca ataupun
keadaan, dan yang pasti “tak pernah habis”. Pegas adalah jawabannya. Ya,pegas
adalah salah satu sumber energi yang paling mudah ditemui di sekitar kita.
Pegas memang tidak terlalu populer, namun bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik dengan menggunakan alat yang disebut “generator pegas”.
Prinsip kerjanya sederhana. Kita memanfaatkan energi pegas untuk
memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Generator pegas terdiri atas
sebuah roda berporos dengan pengait pegas di salah satu sisinya, dan sebuah
pemberat di sisi yang lain. Generator pegas juga memiliki empat buah pegas
berbahan jenis dan koefisien sama yang dikaitkan pada papan pengait dan roda
berporos.
Sehingga saat kita putar rodanya, maka ia akan terus berputar tanpa
henti karena pengaruh pegas dan pemberat. Pemberat juga berfungsi agar roda
berputar lebih cepat dan konstan. Selain itu, poros roda juga bisa kkita
hubungkan dengan roda gigi (gear) yang lain untuk menghasilkan energi gerak.
Bayangkan jika generator pegas ini dibuat dalam ukuran besar.
Mungkin kita bisa membuat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Pegas untuk
mengatasi kerangnya pasokan listrik di Indonesia. Kita juga bisa memanfaatkan
alat ini untuk keperluan lain seperti sebagai penggerak alat penggilingan padi,
dll. Yang pasti jika memungkinkan alat ini dapat berputar terus menerus tanpa
henti sehingga dapat menghasilkan energi tanpa batas (unlimited energi sourch).
2.1
Energi Alternatif dari Belimbing Wuluh
Energi
adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari – hari. Dari hari
kehari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi
oleh banyak faktor yaitu, gaya hidup kepuasan manusia yang tak ada hentinya,
semakin majunya peradaban manusia dan lain – lain. Energi berdasarkan sumbernya
dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan energi yang tak terbarukan.
Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah energi yang
tak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin
berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang
berasal dari fosil – fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut
bumi.
Melihat
hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat
mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak bumi. Melihat
potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka penulis ingin
memaparkan penggunaan dari belimbing wuluh sebagai modal sumber energi alternatif.
Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin
dikenal dengan nama avverhoa bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang
tumbuh subur di daerah yang banyak mendpat sinar matahari langdung tetapi cukup
kelembapan udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang
memiliki ketinggian mencapai 11 meter. Biasanya ditanam ditempat yang cukup
mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya
berawarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam.
Buahnya sering dipakai untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing
sayur ataupun untuk membersihkan noda yang menempel pada kain seperti kuningan
dan tembaga. Daunnya yang kecil berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bitang dan
berwarna merah muda keunguan. Gambar dibawah ini menunjukan belimbing wuluh.
Kandungan dan khasiat
Belimbing Wuluh; Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena
mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni
(diuretik) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu
mengeluarkan dahak dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat;
asam-kalium-akolat. Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh diluar
sebagai sumber energi alternatif.
Belimbing wuluh yang tumbuh
subur dipekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu
menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan
tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya
belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil
airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas
bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntukan secukupnya.
Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air
belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng,
guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan
tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan
lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan
satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang
diperlukan:
1. Belimbing
Wuluh
2. Blender
3. Gelas
Plastic
4. Tanah
5. Air
6. Lempeng
tembaga (sebagai elektroda positif)
7. Lempeng
seng (sebagai elektroda negatif)
8. Kabel
Cara pembuatan energi
alternatif dari belimbing wuluh:
1. Blender
belimbing wuluh sampai halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel sehingga
diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas)
2. Siapkan
gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun
yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air
mineral
3. Masukkan
jus belimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi
tanah.
4. Susun
berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus belimbing wuluh
Susunan
gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus belimbing wuluh serta telah
dimasukkan elektroda
5. Buat
rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
6. Susun
rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas tanah yang telah disiapkan
sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng-lempeng tembaga dan
begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan
satu lempeng dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang berbeda.
7. Siapkan
dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan
satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas
pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng
seng dan gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua
kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan
dinyalakan.
8. Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini. satu gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang lebih rangkaian ini bisa bertahan kurang lebih selama 15 hari.
Menurut penulis, energi
listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman
tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng,
sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata 10 butir belimbing wuluh ini mampu
menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu
buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari
belimbing wuluh ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.
Menurut penulis, pengembangan dari belimbing wuluh sebagai
sumber energi alternatif harus terus dikembangkan karena potensi dari belimbing
tersebut tumbuh di Indonesia sangat tinggi. Sehingga nantinya setelah
berkembang, energi listrik alternatif ini dapat dikemas dalam bentuk produk
energi yang praktis layaknya baterai sehingga dapat dikembangkan sebagai salah
satu energi alternatif ditengan tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat
bagi rakyak kecil.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dairianta, F.
2016. Udara Dapat Diubah Menjadi Energi Listrik?. https://freyskaniad73.wordpress.com/artikel/artikel-elektron. Diakses 27 Agustus 2016.
2. Rahadiatmaja, W. 2009. Sumber Energi Alternatif. http://wrahadiatmaja.blogspot.co.id/2009/10/sumber-energi-alternatif.html. Diakses 27 Agustus 2016.
3. Teguh. 2012. Sumber Energi Listrik Alternatif. http://archive.kaskus.co.id/thread/12416193/0/sumber-energi-listrik-alternatif. Diakses 24 Agustus 2016.
0 komentar:
Posting Komentar