Senin, 05 Desember 2016

Sumber Energi Baru

Edit Posted by with No comments



SUMBER ENERGI BARU

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Dasar Konversi Energi Listrik
Dibimbing oleh Ibu Yuni Rahmawati S.T., M.T

 



 
Oleh:

Lazuardi Eka F                                           (150534603659)

Maqhrisa Rusma                                       (150534600989)
M. Zainuri                                                   (150534604998)
M. Arif Syarifudin                                      (150534605572)

                   S1 PTE’15 OFF C






  UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Agustus 2016
 




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sumber energi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Energi sangat diperlukan dalam setiap hal terutama pada setiap aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada era modern saat ini banyak sekali penggunaan beragam alat teknologi yang memerlukan sumber energi terutama pada bidang elektro. Penggunaan listrik yang semakin hari semakin tinggi membuat sumber energi yang tak terbarukan dalam pembangkit listrik perlahan-lahan mengalami kekurangan persediaan hingga dalam kurun waktu sekian tahun akan habis jika terus menerus digunakan.
Melihat keadaan tersebut dimana sumber energi tak terbarukan yang saat ini banyak digunakan diseluruh belahan dunia menjadikan kita saat ini kembali untuk bersama-sama menemukan solusi dari permasalahan global ini. Hal ini dapat dilihat dari beragam penemuan hingga penelitian sumber energi alternatif yang juga ramah lingkungan. Saat ini tidak hanya para kalangan peneliti yang mencoba menemukan beragam sumber energi alternatif tetapi para pelajar sekolah juga khususnya tingkat sekolah menengah atas dan sederajatnya. Penemuan-penemuan beragam energi alternatif yang ramah lingkungan ini dapat diketahui dari beragam sumber seperti artikel hingga jurnal. Sehingga siapapun dapat mengetahui, mempelajari hingga mengkaji untuk dapat terus mengembangkan dan menemukan berbagai sumber-sumber energi alternatif lainnya yang juga ramah lingkungan.

1.2  Tujuan
Tujuan  yang  ingin  dicapai  dari  tugas mata kuliah konversi dasar energi listrik  ini  adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui beragam sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
2.      Memahami setiap artikel terkait sumber energi alternatif yang memiliki perbedaan terhadap setiap sumber energi yang digunakan.





BAB II
ARTIKEL SUMBER ENERGI ALTERNATIF

2.1              Energi Alternatif dari Udara

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UDARA

Jika kita melihat, sampai saat ini masalah pemanasan global dan teknologi ramah lingkungan atau yang biasa disebut green technology masih menjadi hal yang paling sering diperbincangkan seantero jagat raya. Bagaimana tidak, bumi kita sekarang ini sudah semakin penuh dengan polutan-polutan yang berasal dari berbagai sumber yang salah satu contohnya adalah polutan yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Di samping itu cadangan energi dari sumber daya alam tak terbarukan yang biasa kita gunakan untuk mendukung aktivitas kita juga sudah semakin menipis bahkan akan segera habis. Oleh karena itulah sekarang para ilmuwan sedang mengusahakan bentuk-bentuk teknologi yang sumber energinya berasal dari sumber daya alam yang terbarukan dan mengeluarkan limbah yang ramah lingkungan.

Salah satu bentuk penemuan teknologi terbaru tersebut adalah pembangkit listrik tenaga udara. Teknologi ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan di bidang aeronautical dan mecha nical engineering bernama Dr K.R Sridhar yang dulu pernah bekerja sebagai salah satu penasihat di NASA. Ilmuwan tersebut berhasil mengembangkan pembangkit listrik yang dapat mengonversi udara dan bahan bakar biogas menjadi energi listrik dengan melalui proses-proses kimia yang ramah lingkungan. Udara akan dihantarkan melalui katoda sementara bahan bakar biogas dihantarkan melalui anda, dimana di antaraanoda dan katoda tersebut terdapat elektrolit berupa ion oksigen yang akan bereaksi dengan kedua bahan tersebut untuk kemudian menghasilkan listrik.

Selain menggunakan bahan yang ramah lingkungan seperti udara dan biogas sebagai bahan utama penghasil listrik serta melalui reaksi kimia yang juga ramah lingkungan. Pembangkit ini juga menggunakan material yang mudah dijangkau karena komponen utama dari pembangkit ini terbuat dari ribuan keramik padat yang terbuat dari serbuk yang mirip pasir. Pembangkit listrik ini juga sangat efektif karena instalasinya mudah serta bahan utama yang juga selalu tersedia. Dibandingkan dengan pambangkit lain yang membutuhkan area yang sangat luas untuk setiap mesin-mesinnya. Pembangkit yang diproduksi oleh perusahaan teknologi bernama Bloom Energi ini hanya membutuhkan satu ruang parkir mobil untuk setiap servernya, dimana setiap servernya dapat menyediakan daya sebesar 100KW. Setiap server yang berkapasitas 100KW tersebut dapat melayani kebutuhan energi 100 rumah atau setara dengan sebuah kantor berukuran 9100 m2. Jika ingin meningkatkan besarnya kapasitas yang dihasilkan, kita perlu menambahkan server baru dan kemudian menghubungkan setiap server tersebut.

Selain itu, jika dibandingkan lagi dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar fosil yang banyak menyumbang polutan ke udara, pembangkit listrik ini justru sebaliknya. Pembangkit listrik ini mampu mereduksi emisi CO2 dari konsumsi daya antara 40 sampai 100 persen. Pembangkit ini, oleh perusahaan Bloom Energi sendiri, diklaim sebagai teknologi yang 67% lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar batu bara.

Dari semua uraian singkat di atas jelas terbukti bahwa pembangkit dengan bahan baku udara dan biogas ini sangat efektif dan efisien dalam penyediaan bahan, pengoperasian serta perawatannya. Di samping itu, jelas terlihat bahwa teknologi pembangkit listrik tenaga udara ini sangatlah ramah lingkungan.

2.2              Energi Alternatif dari Pegas

            SUMBER ENERGI TAK TERBATAS  GENERATOR PEGAS
Pernakah kita memikirkan sumber energi yang mudah didapat, efisien, tanpa polusi, dapat digunakan kapan saja, tak terpengaruh oleh cuaca ataupun keadaan, dan yang pasti “tak pernah habis”. Pegas adalah jawabannya. Ya,pegas adalah salah satu sumber energi yang paling mudah ditemui di sekitar kita. Pegas memang tidak terlalu populer, namun bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan alat yang disebut “generator pegas”.
Prinsip kerjanya sederhana. Kita memanfaatkan energi pegas untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Generator pegas terdiri atas sebuah roda berporos dengan pengait pegas di salah satu sisinya, dan sebuah pemberat di sisi yang lain. Generator pegas juga memiliki empat buah pegas berbahan jenis dan koefisien sama yang dikaitkan pada papan pengait dan roda berporos.

 
Sehingga saat kita putar rodanya, maka ia akan terus berputar tanpa henti karena pengaruh pegas dan pemberat. Pemberat juga berfungsi agar roda berputar lebih cepat dan konstan. Selain itu, poros roda juga bisa kkita hubungkan dengan roda gigi (gear) yang lain untuk menghasilkan energi gerak.


Bayangkan jika generator pegas ini dibuat dalam ukuran besar. Mungkin kita bisa membuat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Pegas untuk mengatasi kerangnya pasokan listrik di Indonesia. Kita juga bisa memanfaatkan alat ini untuk keperluan lain seperti sebagai penggerak alat penggilingan padi, dll. Yang pasti jika memungkinkan alat ini dapat berputar terus menerus tanpa henti sehingga dapat menghasilkan energi tanpa batas (unlimited energi sourch).

2.1               Energi Alternatif dari Belimbing Wuluh

BELIMBING WULUH SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF  

 
     Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari – hari. Dari hari kehari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, gaya hidup kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia dan lain – lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan energi yang tak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah energi yang tak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil – fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi.
     Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak bumi. Melihat potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka penulis ingin memaparkan penggunaan dari belimbing wuluh sebagai modal sumber energi alternatif.
     Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang banyak mendpat sinar matahari langdung tetapi cukup kelembapan udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki ketinggian mencapai 11 meter. Biasanya ditanam ditempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya berawarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. Buahnya sering dipakai untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur ataupun untuk membersihkan noda yang menempel pada kain seperti kuningan dan tembaga. Daunnya yang kecil berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bitang dan berwarna merah muda keunguan. Gambar dibawah ini menunjukan belimbing wuluh.
Kandungan dan khasiat Belimbing Wuluh; Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan dahak dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat; asam-kalium-akolat. Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh diluar sebagai sumber energi alternatif.
     Belimbing wuluh yang tumbuh  subur dipekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntukan secukupnya.
     Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.

Alat dan Bahan yang diperlukan:
1.      Belimbing Wuluh
2.      Blender
3.      Gelas Plastic
4.      Tanah
5.      Air
6.      Lempeng tembaga (sebagai elektroda positif)
7.      Lempeng seng (sebagai elektroda negatif)
8.      Kabel

Cara pembuatan energi alternatif dari belimbing wuluh:
1.      Blender belimbing wuluh sampai halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel sehingga diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas)
2.      Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air mineral
3.      Masukkan jus belimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.
 4.   Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus belimbing wuluh
Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus belimbing wuluh serta telah dimasukkan elektroda

5.   Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
 6.  Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas tanah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng-lempeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang  berbeda.

7.   Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng seng dan gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
8.  Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini. satu gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang lebih rangkaian ini bisa bertahan kurang lebih selama 15 hari. 

      Menurut penulis, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron  yang ada pada lempengan tembaga dan seng, sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing wuluh ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.
     Menurut penulis, pengembangan dari belimbing wuluh sebagai sumber energi alternatif harus terus dikembangkan karena potensi dari belimbing tersebut tumbuh di Indonesia sangat tinggi. Sehingga nantinya setelah berkembang, energi listrik alternatif ini dapat dikemas dalam bentuk produk energi yang praktis layaknya baterai sehingga dapat dikembangkan sebagai salah satu energi alternatif ditengan tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat bagi rakyak kecil.


 

DAFTAR PUSTAKA
1.    Dairianta, F. 2016. Udara Dapat Diubah Menjadi Energi Listrik?. https://freyskaniad73.wordpress.com/artikel/artikel-elektron. Diakses 27 Agustus 2016.
2.    Rahadiatmaja, W. 2009. Sumber Energi Alternatif. http://wrahadiatmaja.blogspot.co.id/2009/10/sumber-energi-alternatif.html. Diakses 27 Agustus 2016.
3.    Teguh. 2012. Sumber Energi Listrik Alternatif. http://archive.kaskus.co.id/thread/12416193/0/sumber-energi-listrik-alternatif. Diakses 24 Agustus 2016.
                                 


 



 
 

0 komentar:

Posting Komentar