Jumat, 02 Desember 2016

Artikel Elektro

Edit Posted by with No comments




Pentingnya Wawasan Terhadap Beragam Pembangkit Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Listrik dalam Kehidupan

Maqhrisa Rusma
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

Abstrak: Pada era modern saat ini menjadi hal yang tidak asing lagi mengenai kebutuhan akan listrik. Hal tersebut seiring dengan perkembangan zaman yang juga mempengaruhi setiap aktivitas manusia terhadap kebutuhaan serta penggunaan listrik. Banyak barang elektronik yang digunakan seiring perkembangan serta kebutuhan terhadap listrik dalam menunjang aktivitas manusia mengakibatkan semakin tinggi kebutuhan listrik. Sehingga hal tersebut mengakibatkan kebutuhan listrik yang semakin meningkat setiap tahunnya. Keadaan tersebut mengakibatkan perlunya solusi agar dapat memenuhi segala kekurangan pasokan energi listrik melalui membangun pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut dibangun dengan beragam sumber energi yang tentunya juga memiliki dampak yang tergolong baik maupun kurang baik. Pembangkit tersebut seperti pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga gas, pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga uap dan gas hingga pembangkit listrik tenaga nuklir. Melalui penambahan wawasan terhadap beragam pembangkit tenaga listrik tentunya kita dapat lebih memanfaatkan listrik dalam kehidupan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut karena kita dapat memahamkan kepada kita bagaimana pentingnya energi listrik dan sangat penting pula bagi kita untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya termasuk hemat energi listrik.

Kata kunci: wawasan, pembangkit tenaga listrik, pemanfaatan listrik

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman dimana semakin berkembang pula kehidupan manusia. Khususnya pada era modern saat ini dimana dalam setiap aktivitas yang dilakukan diperlukan sumber energi yang bersumber dari alam untuk menyokong kehidupan manusia. Salah satu dari meningkatnya kebutuhan sumber daya alam ialah sumber energi listrik.

Gambar 1.1 Data Statistik Perkembangan Pendistribusian Listik dari setiap Provinsi
Berdasarkan salah satu data dari Badan Pusat Statistik, dapat disimpulkan dimana setiap tahun dari setiap provinsi di Indonesia khususnya, selalu mengalami kenaikan penggunaan sumber energi listrik dari pengamatan beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu pentingnya bagi kita memahami darimana sumber energi listrik yang telah kita gunakan agar dapat memanfaatkan listrik sebagaimana mestinya. Kebutuhan terhadap pasokan sumber energi listrik yang begitu besar membuat pemerintah beserta ilmuwan berusaha menemukan solusi, sehingga sumber energi listrik yang masih digunakan tidak serta merta bersumber dari minyak. Karena sumber minyak merupakan sumber daya alam yang diperlukan waktu lama untuk dapat diperbaharui kembali. Kemudian agar pemadaman bergilir yang sering terjadi diwilayah Indonesia dapat diminimalisir dengan pemanfaatan listrik yang baik bagi setiap masyarakat khususnya di Indonesia.

PEMBAHASAN
Pembangkit Tenaga Listrik
Setiap hari yang sering kita gunakan salah satunya merupakan energi listrik. Hal itu digunakan baik dalam penerangan ruangan, sumber energi dari beberapa alat elektronik rumah tangga. Sebelum membahas maksud dari pembangkit tenaga listrik akan jauh lebih baik jika kita memahami bagaimana maksud dari muatan listrik.
Muatan listrik didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada muatan. Berdasarkan percobaan gaya bergantung pada muatan, kedudukan relatifnya dan kecepatannya. Apabila gaya yang timbul karena adanya suatu kedudukan muatan maka disebut gaya listrik serta apabila disebabkan oleh kecepatan muatan maka disebut dengan gaya magnet. (Budiono, 1995:1). Produksi dilakukan untuk pembangkitan berupa produksi tenaga listrik yang dilakukan dalam pusat tenaga listrik dengan menggunakan penggerak mula dan generator. Selesai produksi dilakukan penyaluran ke gardu induk. Gardu induk terletak berdekatan dengan suatu pusat pemakaian berupa kota atau industri besar. Kemudian dari gardu induk didistribusikan (Abdul, 1996:3).
Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat memproduksi dan membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan digunakan masyarakat. Produksi dan pembangkitan energi listrik diperlukan suatu sumber.

 Beragam Sumber Energi Pembangkit Tenaga Listrik
1.      Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
Sebagaimana yang tertulis pada kalimat diatas bahwa pembangkit jenis ini bersumber dari tenaga air.
2.      Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
Sebagaimana yang tertulis pada kalimat diatas bahwa pembangkit jenis ini bersumber dari tenaga uap yang berasal dari pembakaran bahan bakar seperti bahan fosil.
3.      Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
Sebagaimana dengan namanya yaitu PLTD yang berarti pembangkit listrik tenaga diesel. PLTD biasanya digunakan untuk menyalakan listrik di daerah baru.
4.      Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
        Sumber pembangkit tenaga listrik ini berupa gas alam yang dicampurkan dengan bahan bakar serta udara yang dinaikkan 13 kg/cm2.
5.      Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU)
        Menurut Djiteng Marsudi (2005:116) PLTGU merupakan kombinasi dari PLTG dan PLTU.
6.      Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
        Menurut Djiteng Marsudi (2005:119) PLTP sesungguhnya adalah sebuah PLTU, hanya saja uapnya didapat dari perut bumi.   
7.      Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
        Menurut Djiteng Marsudi (2005:129) PLTN pada dasarnya sama dengan PLTU. Namu jika ruang bakar pada PLTU diganti dengan reaktor nuklir yang menghasilkan panas maka dalam reaktor nuklir terjadi proses fisi.

Sistem Kerja dari Beragam Pembangkit Tenaga Listrik
1.    Sistem kerja PLTA
Memanfaatkan air yang mengalir pada sungai di daerah pegunungan merupakan hal yang dilakukan agar didapatkan potensi tenaga air. Hal kemudian perlu membendung sungai tersebut yang airnya akan disalurkan ke bangunan PLTA. Secara umum yang menjadi sumber energi ketika aliran air mengalir dan jatuh dari ketinggian sekian yang peristiwa tersebut menjadi suatu energi potensial yang akan mampu menggerakkan turbin air hingga kemudian pergerakkan turbin air mampu membangkitkan energi listrik.
Hal tersebut dikarenakan pergerakkan turbin air mampu memutar generator yang menjadi mesin utama dalam pembangkitan energi listrik. Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa melalui potensi tenaga air yang mengalir akan diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air yang mampu memutar generator yang akan menghasilkan tenaga listrik.
2.    Sistem kerja PLTU
Sistem kerja dari PLTU memiliki beberapa proses perubahan bentuk energi. Energi utama yang dirubah menjadi energi listrik berupa bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa batubara, minyak atau gas.
Perubahan energi yang berlangsung pada tingkat awal berlangsung dalam PLTU. Proses dimana energi utama dirubah menjadi energi panas. Hal tersebut didapatkan melalui pembakaran di ruang pembakaran pada PLTU. Energi panas yang didapatkan kemudian dipindahkan ke dalam air yang terdapat dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Melalui proses tersebut akan didapatkan uap yang kemudian dialirkan ke turbin uap.
       Setelah sampai pada turbin uap maka energi akan dirubah menjadi energi mekanis penggerak generator. Kemudian akan diubah kembali menjadi energi listrik dari energi mekanik. Hinggga didapat hasil berupa energi listrik (Marsudi, 2005:100).
3.    Sistem kerja PLTD
Pada dasarnya PLTD digunakan untuk membangkitkan listrik pada daerah baru. Namun apabila telah melebihi 100 MW maka penyediaan tenaga listrik menggunakan PLTD tidak begitu ekonomis. Hal tersebut menjadikan PLTD hanya mampu sebagai pembangkit listrik awal pada suatu daerah baru.
Terdapat dua jenis prinsip kerja mesin diesel. Mesin diesel 4 langkah dan mesin diesel 2 langkah. (Marsudi, 2005:121).
     Sehingga dapat diketahui bahwa PLTD merupakan pembangkit listrik yang pembangkitnya berupa mesin diesel sebagai energi utama juga berasal dari bahan bakar. Mesin diesel yang merupakan peralatan utama memiliki kegunaan menghasilkan energi mekanis yang dapat menggerakkan atau memutar motor generator. Sehingga dapat dihasilkan tenaga listrik.
4.       Sistem kerja PLTG
     Pada pusat listrik tenaga gas, energi utama berasal dari gas alam, bahan bakar dan udara yang dinaikkan tekanannya menjadi 13 kg/cm2. Ketika udara dimasukkan ke kompresor untuk dinaikkan tekanannya. Kemudian dialirkan pada ruang pembakaran lalu dibakar dengan bahan bakar. Apabila menggunakan bahan bakar gas maka dapat langsung dicampurkan. Jika tidak menggunakan bahan bakar gas seperti bahan bakar minyak maka harus dijadikan kabut terlebih dahulu.
Teknik dalam mencampur bahan bakar dengan udara sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran. Hasil tersebut akan dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga akan dilakukan pengubahan energi. Pengubahan energi mekanik dalam turbin penggerak generator hingga menghasilkan energi listrik (Marsudi, 2005:114).
5.       Sistem kerja PLTGU
     Pembangkit ini menggunakan dua perpaduan antara gas dan uap. Sehingga pada sistem kerjanya menggunakan prinsip PLTG dan PLTU. Gas sisa pada PLTG akan digunakan kembali melalui pipa ketel uap yang akan dilakukan sistem kerja PLTU kembali sehingga didapat energi untuk menggerakkan generator yang dapat menghasilkan energi listrik.
6.      Sistem kerja PLTP
     Menurut H. Supari Muslim (2008:11) “pusat listrik tenaga panas bumi merupakan pembangkit yang tidak memiliki ketel uap karena uap sebagai penggerak turbin uap berasal dari dalam bumi”. Sehingga bentuk dari PLTP hanya berbeda pada struktur tempat bagian uap jika dibandingkan dengan PLTU.
7.      Sistem kerja PLTN
     Marsudi (2005:129) “PLTN pada dasarnya sama dengan PLTU hanya saja ruang bakar pada PLTU diganti dengan reaktor nuklir yang menghasilkan panas”. Dapat diketahui bahwa proses kerja dari PLTN dimana hasil panas dari reaktor nuklir melalui proses fisi yang berubah menjadi unsur-unsur lain. Hasil tersebut menjadikan timbul panas dan berubah menjadi uap.    

Pemanfaatan Listrik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pada dasarnya banyak hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pemanfaatan listrik. Menurut H. Supari Muslim (2008:236) “energi listrik yang dibangkitkan tidak dapat disimpan, melainkan langsung habis digunakan oleh konsumen.”. Menurut Agung Nugroho (2006:48) “Pengaturan pemakaian energi listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya”.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaturan penggunaan listrik memiliki manfaat diantaranya mengurangi biaya bahan bakar, menunda pembangkitan pembangkit listrik serta dapat menjaga pasokan energi listrik.
Menurut I Made Astra (2010:132) “dibangunnya pembangkit-pembangkit seperti PLTU, PLTD, PLTG dan sebagainya sangat berdampak pada lingkungan akibat gas buangnya. Hal tersebut dikarenakan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak turbinnya. Menurut Arif Nur Afandi (2016:1) “Upaya pengendalian polusi ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan polusi-polusi di udara, terutama yang disebabkan oleh berbagai material gas”.
Seiring waktu dan kemudahan yang diberikan maka perlahan terbukanya kemungkinan penggunaan lain yang mendorong konsumsi rumah tangga meningkat. Sebagaimana hampir seluruh peralatan elektronik menggunakan tenaga listrik (Kadir, 1980:330). Sebagai masyarakat perlu memahami sumber tegangan tinggi arus bolak-balik yang sering berkaitan dalam pemnfaatan energi listrik kehidupan agar terhindari dari kemungkinan buruk seperti konsleting listrik. (Abduh, 2001:8)

PENUTUP
Kesimpulan
Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat memproduksi dan membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan digunakan masyarakat. Beragam pembangkit listrik yang dapat membangkitkan sumber energi diantaranya PLTA, PLTU, PTLD, dan sebagainya. Setiap pembangkit tersebut memiliki sistem kerjanya masing-masing. Terdapat beberapa prinsip yang hampir sama dalam kerjanya. Pada PLTU dan PLTN yang hanya berbeda pada satu bagian yang menggunakan reaktor nuklir dan yang lain menggunakan uap. Namun ada pula yang sistem kerjanya menggunakan perpaduan seperti PLTGU.
Saran
Ketika telah mengetahui dan memahami secara sederhana mengenai beragam pembangkit tentu perlunya pemahaman terhadap pemnfaatan tenaga listrik yang baik dan efisien. Terutama bagi konsumen rumah tangga perlu menghemat serta memnfaatkan dengan efisien karena hal tersebut merupakan bagian dari peduli lingkungan. Karena banyak hal yang akan dirugikan apabila konsumen tidak menggunakan dengan baik serta efisien. Salah satu keuntungan yang didapat saat terjadi penghematan energi listrik maka pembangkitan pembangkit listrik tidak perlu dilakukan, mengurangi penggunaan bahan bakar yang juga berdampak kurang baik bagi tubuh manusia.
DAFTAR RUJUKAN
[1]  Kadir, A. 1980. “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”. Jakarta. Penerbit: LP3ES.
[2]  Mismail, B. 1995. “Rangkaian Listrik”. Bandung. Penerbit: ITB.
[3]  Marsudi, D. 2005. “Pembangkitan Energi Listrik”. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
[4]  Kadir, A. 2010. “Pembangkit Tenaga Listrik”. Jakarta. Penerbit: UI-Press
[5]  Supari, M. 2008. “Teknik Pembangkit Tenaga Listrik”. Jakarta. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[6[  Supari, M. 2008. “Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Jilid 2”. Jakarta. Penerbit: ngurusin Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[7]  Nugroho, Agung. "Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik Dalam Upaya Penghematan Bahan Bakar Pembangkit Dan Energi." TRANSMISI 8.1 (2006): 45-51. 
[8]  Astra, I. Made. "Energi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan". Jurnal Meteorologi dan Geofisika 11.2 (2010).
[9]  Afandi, A.N."Implementasi Thunderstorm Algorithm untuk Minimasi Dinamika Produksi     Polusi pada Pembangkit Termal Tenaga Listrik”. Jurnal TEKNO 25 (2016).
[10] Abduh, S. 2001. Dasar Pembangkit dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta. Penerbit: Salemba Teknika.
[11] BPS.2016.Data Statistik Perkembangan Pendistribusian Listik dari setiap Provinsi. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1862. Diakses pada 19 Oktober 2016







0 komentar:

Posting Komentar