Pentingnya Wawasan Terhadap
Beragam Pembangkit Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Listrik dalam Kehidupan
Maqhrisa Rusma
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
E-mail: maqhrisa@gmail.com
Abstrak: Pada era modern saat ini
menjadi hal yang tidak asing lagi mengenai kebutuhan akan listrik. Hal tersebut
seiring dengan perkembangan zaman yang juga mempengaruhi setiap aktivitas
manusia terhadap kebutuhaan serta penggunaan listrik. Banyak barang elektronik
yang digunakan seiring perkembangan serta kebutuhan terhadap listrik dalam
menunjang aktivitas manusia mengakibatkan semakin tinggi kebutuhan listrik.
Sehingga hal tersebut mengakibatkan kebutuhan listrik yang semakin meningkat
setiap tahunnya. Keadaan tersebut mengakibatkan perlunya solusi agar dapat
memenuhi segala kekurangan pasokan energi listrik melalui membangun pembangkit
listrik. Pembangkit listrik tersebut dibangun dengan beragam sumber energi yang
tentunya juga memiliki dampak yang tergolong baik maupun kurang baik.
Pembangkit tersebut seperti pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik
tenaga uap, pembangkit listrik tenaga gas, pembangkit listrik tenaga panas
bumi, pembangkit listrik tenaga uap dan gas hingga pembangkit listrik tenaga nuklir.
Melalui penambahan wawasan terhadap beragam pembangkit tenaga listrik tentunya
kita dapat lebih memanfaatkan listrik dalam kehidupan dengan sebaik-baiknya.
Hal tersebut karena kita dapat memahamkan kepada kita bagaimana pentingnya
energi listrik dan sangat penting pula bagi kita untuk menggunakan dengan
sebaik-baiknya termasuk hemat energi listrik.
Kata kunci: wawasan, pembangkit tenaga
listrik, pemanfaatan listrik
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman dimana semakin
berkembang pula kehidupan manusia. Khususnya pada era modern saat ini dimana
dalam setiap aktivitas yang dilakukan diperlukan sumber energi yang bersumber
dari alam untuk menyokong kehidupan manusia. Salah satu dari meningkatnya
kebutuhan sumber daya alam ialah sumber energi listrik.
Gambar 1.1 Data Statistik
Perkembangan Pendistribusian Listik dari setiap Provinsi
Berdasarkan
salah satu data dari Badan Pusat Statistik, dapat disimpulkan dimana setiap
tahun dari setiap provinsi di Indonesia khususnya, selalu mengalami kenaikan penggunaan
sumber energi listrik dari pengamatan beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu
pentingnya bagi kita memahami darimana sumber energi listrik yang telah kita
gunakan agar dapat memanfaatkan listrik sebagaimana mestinya. Kebutuhan
terhadap pasokan sumber energi listrik yang begitu besar membuat pemerintah
beserta ilmuwan berusaha menemukan solusi, sehingga sumber energi listrik yang
masih digunakan tidak serta merta bersumber dari minyak. Karena sumber minyak
merupakan sumber daya alam yang diperlukan waktu lama untuk dapat diperbaharui
kembali. Kemudian agar pemadaman bergilir yang sering terjadi diwilayah
Indonesia dapat diminimalisir dengan pemanfaatan listrik yang baik bagi setiap
masyarakat khususnya di Indonesia.
PEMBAHASAN
Pembangkit
Tenaga Listrik
Setiap hari
yang sering kita gunakan salah satunya merupakan energi listrik. Hal itu
digunakan baik dalam penerangan ruangan, sumber energi dari beberapa alat
elektronik rumah tangga. Sebelum membahas maksud dari pembangkit tenaga listrik
akan jauh lebih baik jika kita memahami bagaimana maksud dari muatan listrik.
Muatan listrik
didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja pada muatan. Berdasarkan percobaan gaya bergantung pada
muatan, kedudukan relatifnya dan kecepatannya. Apabila gaya yang timbul karena adanya suatu kedudukan muatan maka disebut gaya
listrik serta apabila disebabkan oleh kecepatan muatan maka disebut dengan gaya magnet.
(Budiono, 1995:1). Produksi dilakukan untuk pembangkitan berupa produksi tenaga
listrik yang dilakukan dalam pusat tenaga listrik dengan menggunakan penggerak
mula dan generator. Selesai produksi dilakukan penyaluran ke gardu induk. Gardu induk
terletak berdekatan dengan suatu pusat pemakaian berupa kota atau industri
besar. Kemudian dari gardu induk didistribusikan (Abdul, 1996:3).
Pembangkit
listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat memproduksi dan
membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan digunakan
masyarakat. Produksi dan pembangkitan energi listrik diperlukan suatu sumber.
Beragam Sumber
Energi Pembangkit Tenaga Listrik
1.
Pembangkit listrik tenaga
air (PLTA)
Sebagaimana
yang tertulis pada kalimat diatas bahwa pembangkit jenis ini bersumber dari
tenaga air.
2.
Pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU)
Sebagaimana yang tertulis pada kalimat diatas bahwa
pembangkit jenis ini bersumber dari tenaga uap yang berasal dari pembakaran
bahan bakar seperti bahan fosil.
3.
Pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD)
Sebagaimana
dengan namanya yaitu PLTD yang berarti pembangkit listrik tenaga diesel. PLTD
biasanya digunakan untuk menyalakan listrik di daerah baru.
4.
Pembangkit listrik tenaga
gas (PLTG)
Sumber pembangkit tenaga listrik ini berupa gas alam yang
dicampurkan dengan bahan bakar serta udara yang dinaikkan 13 kg/cm2.
5.
Pembangkit listrik tenaga
gas dan uap (PLTGU)
Menurut Djiteng Marsudi (2005:116) PLTGU merupakan
kombinasi dari PLTG dan PLTU.
6.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
Menurut Djiteng Marsudi (2005:119) PLTP sesungguhnya
adalah sebuah PLTU, hanya saja uapnya didapat dari perut bumi.
7.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Menurut Djiteng Marsudi (2005:129) PLTN pada dasarnya
sama dengan PLTU. Namu jika ruang bakar pada PLTU diganti dengan reaktor nuklir
yang menghasilkan panas maka dalam reaktor nuklir terjadi proses fisi.
Sistem Kerja
dari Beragam Pembangkit Tenaga Listrik
1.
Sistem kerja
PLTA
Memanfaatkan
air yang mengalir pada sungai di daerah pegunungan merupakan hal yang dilakukan
agar didapatkan potensi tenaga air. Hal kemudian perlu membendung sungai
tersebut yang airnya akan disalurkan ke bangunan PLTA. Secara umum yang menjadi sumber energi
ketika aliran air mengalir dan jatuh dari ketinggian sekian yang peristiwa
tersebut menjadi suatu energi potensial yang akan mampu menggerakkan turbin air
hingga kemudian pergerakkan turbin air mampu membangkitkan energi listrik.
Hal tersebut
dikarenakan pergerakkan turbin air mampu memutar generator yang menjadi mesin
utama dalam pembangkitan energi listrik. Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa melalui potensi tenaga
air yang mengalir akan diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air yang
mampu memutar generator yang akan menghasilkan tenaga listrik.
2.
Sistem kerja
PLTU
Sistem
kerja dari PLTU memiliki beberapa proses perubahan bentuk energi. Energi utama
yang dirubah menjadi energi listrik berupa bahan bakar. Bahan bakar yang
digunakan dapat berupa batubara, minyak atau gas.
Perubahan
energi yang berlangsung pada tingkat awal berlangsung dalam PLTU. Proses dimana
energi utama dirubah menjadi energi panas. Hal tersebut didapatkan melalui
pembakaran di ruang pembakaran pada PLTU. Energi panas yang didapatkan kemudian
dipindahkan ke dalam air yang terdapat dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap
yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Melalui proses tersebut akan didapatkan
uap yang kemudian dialirkan ke turbin uap.
Setelah sampai pada turbin uap maka
energi akan dirubah menjadi energi mekanis penggerak generator. Kemudian akan
diubah kembali menjadi energi listrik dari energi mekanik. Hinggga didapat
hasil berupa energi listrik (Marsudi, 2005:100).
3.
Sistem kerja
PLTD
Pada
dasarnya PLTD digunakan untuk membangkitkan listrik pada daerah baru. Namun
apabila telah melebihi 100 MW maka penyediaan tenaga listrik menggunakan PLTD
tidak begitu ekonomis. Hal tersebut menjadikan PLTD hanya mampu sebagai
pembangkit listrik awal pada suatu daerah baru.
Terdapat
dua jenis prinsip kerja mesin diesel. Mesin diesel 4 langkah dan mesin diesel 2
langkah. (Marsudi, 2005:121).
Sehingga dapat diketahui bahwa PLTD
merupakan pembangkit listrik yang pembangkitnya berupa mesin diesel sebagai
energi utama juga berasal dari bahan bakar. Mesin diesel yang merupakan
peralatan utama memiliki kegunaan menghasilkan energi mekanis yang dapat
menggerakkan atau memutar motor generator. Sehingga dapat dihasilkan tenaga
listrik.
4.
Sistem kerja PLTG
Pada pusat listrik tenaga gas, energi utama
berasal dari gas alam, bahan bakar dan udara yang dinaikkan tekanannya menjadi
13 kg/cm2. Ketika udara dimasukkan ke kompresor untuk dinaikkan
tekanannya. Kemudian dialirkan pada ruang pembakaran lalu dibakar dengan bahan
bakar. Apabila menggunakan bahan bakar gas maka dapat langsung dicampurkan.
Jika tidak menggunakan bahan bakar gas seperti bahan bakar minyak maka harus
dijadikan kabut terlebih dahulu.
Teknik
dalam mencampur bahan bakar dengan udara sangat mempengaruhi efisiensi
pembakaran. Hasil tersebut akan dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan
kepada sudu-sudu turbin sehingga akan dilakukan pengubahan energi. Pengubahan
energi mekanik dalam turbin penggerak generator hingga menghasilkan energi
listrik (Marsudi, 2005:114).
5.
Sistem kerja PLTGU
Pembangkit ini menggunakan dua perpaduan
antara gas dan uap. Sehingga pada sistem kerjanya menggunakan prinsip PLTG dan
PLTU. Gas sisa pada PLTG akan digunakan kembali melalui pipa ketel uap yang
akan dilakukan sistem kerja PLTU kembali sehingga didapat energi untuk
menggerakkan generator yang dapat menghasilkan energi listrik.
6.
Sistem kerja
PLTP
Menurut H. Supari Muslim (2008:11) “pusat
listrik tenaga panas bumi merupakan pembangkit yang tidak memiliki ketel uap
karena uap sebagai penggerak turbin uap berasal dari dalam bumi”. Sehingga
bentuk dari PLTP hanya berbeda pada struktur tempat bagian uap jika
dibandingkan dengan PLTU.
7.
Sistem kerja
PLTN
Marsudi (2005:129) “PLTN pada dasarnya sama
dengan PLTU hanya saja ruang bakar pada PLTU diganti dengan reaktor nuklir yang
menghasilkan panas”. Dapat diketahui bahwa proses kerja dari PLTN dimana hasil
panas dari reaktor nuklir melalui proses fisi yang berubah menjadi unsur-unsur
lain. Hasil tersebut menjadikan timbul panas dan berubah menjadi uap.
Pemanfaatan
Listrik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pada
dasarnya banyak hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari melalui
pemanfaatan listrik. Menurut H. Supari Muslim (2008:236) “energi listrik yang
dibangkitkan tidak dapat disimpan, melainkan langsung habis digunakan oleh
konsumen.”. Menurut Agung Nugroho (2006:48) “Pengaturan pemakaian energi
listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan listrik untuk
mengubah perilaku agar menggunakan tenaga listrik secara efisien, baik besaran
maupun waktunya”. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengaturan penggunaan listrik memiliki manfaat diantaranya
mengurangi biaya bahan bakar, menunda pembangkitan pembangkit listrik serta
dapat menjaga pasokan energi listrik.
Menurut
I Made Astra (2010:132) “dibangunnya pembangkit-pembangkit seperti PLTU, PLTD,
PLTG dan sebagainya sangat berdampak pada lingkungan akibat gas buangnya. Hal
tersebut dikarenakan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak turbinnya.
Menurut Arif Nur Afandi (2016:1) “Upaya pengendalian polusi ini dilakukan
dengan tujuan untuk menekan polusi-polusi di udara, terutama yang disebabkan
oleh berbagai material gas”.
Seiring
waktu dan kemudahan yang diberikan maka perlahan terbukanya kemungkinan
penggunaan lain yang mendorong konsumsi rumah tangga meningkat. Sebagaimana hampir
seluruh peralatan elektronik menggunakan tenaga listrik (Kadir, 1980:330).
Sebagai masyarakat perlu memahami sumber tegangan tinggi arus bolak-balik yang
sering berkaitan dalam pemnfaatan energi listrik kehidupan agar terhindari dari
kemungkinan buruk seperti konsleting listrik. (Abduh, 2001:8)
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangkit
listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat memproduksi dan
membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan digunakan
masyarakat. Beragam pembangkit listrik yang dapat membangkitkan sumber energi
diantaranya PLTA, PLTU, PTLD, dan sebagainya. Setiap pembangkit tersebut
memiliki sistem kerjanya masing-masing. Terdapat beberapa prinsip yang hampir
sama dalam kerjanya. Pada PLTU dan PLTN yang hanya berbeda pada satu bagian
yang menggunakan reaktor nuklir dan yang lain menggunakan uap. Namun ada pula
yang sistem kerjanya menggunakan perpaduan seperti PLTGU.
Saran
Ketika
telah mengetahui dan memahami secara sederhana mengenai beragam pembangkit
tentu perlunya pemahaman terhadap pemnfaatan tenaga listrik yang baik dan
efisien. Terutama bagi konsumen rumah tangga perlu menghemat serta memnfaatkan
dengan efisien karena hal tersebut merupakan bagian dari peduli lingkungan.
Karena banyak hal yang akan dirugikan apabila konsumen tidak menggunakan dengan
baik serta efisien. Salah satu keuntungan yang didapat saat terjadi penghematan
energi listrik maka pembangkitan pembangkit listrik tidak perlu dilakukan, mengurangi
penggunaan bahan bakar yang juga berdampak kurang baik bagi tubuh manusia.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Kadir, A. 1980. “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”. Jakarta. Penerbit: LP3ES.
[2] Mismail, B. 1995. “Rangkaian Listrik”. Bandung. Penerbit: ITB.
[3] Marsudi, D. 2005. “Pembangkitan Energi Listrik”. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
[4] Kadir, A. 2010. “Pembangkit Tenaga Listrik”. Jakarta. Penerbit: UI-Press
[5] Supari,
M. 2008. “Teknik Pembangkit Tenaga
Listrik”. Jakarta. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
[6[ Supari, M. 2008. “Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Jilid 2”. Jakarta. Penerbit: ngurusin
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[7] Nugroho, Agung. "Metode Pengaturan
Penggunaan Tenaga Listrik Dalam Upaya Penghematan Bahan Bakar Pembangkit Dan
Energi." TRANSMISI 8.1 (2006): 45-51.
[8] Astra, I. Made. "Energi dan Dampaknya
Terhadap Lingkungan". Jurnal Meteorologi dan Geofisika 11.2 (2010).
[9] Afandi,
A.N."Implementasi Thunderstorm
Algorithm untuk Minimasi Dinamika Produksi Polusi pada Pembangkit Termal Tenaga
Listrik”. Jurnal TEKNO 25 (2016).
[10] Abduh, S. 2001. Dasar
Pembangkit dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta. Penerbit: Salemba
Teknika.
[11] BPS.2016.Data Statistik Perkembangan
Pendistribusian Listik dari setiap Provinsi. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1862. Diakses pada 19 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar